Pembelajaran Menulis Karangan untuk Siswa Sekolah Dasar Berbasis Kearifan Lokal Ternate (Bari)

Penulis

  • Sarmina Ati STKIP Kie Raha Ternate

Kata Kunci:

Pembelajaran Menulis Karangan, Siswa Sekolah Dasar, Kearifan Lokal (Bari)

Abstrak

Kearifan yang secara etimologi sebagai bentuk kemampuan seseorang dalam menggunakan akal pikirannnya untuk menyikapi sesuatu kejadian, obyek atau situasi. Kearifan lokal merupakan perilaku positif manusia dalam berhubungan dengan alam dan lingkungan sekitar yang dapat bersumber dari nilai agama, adat istiadat, petuah nenek moyang atau budaya setempat yang terbangun secara alamiah dalam suatu komunitas masyarakat untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitarnnya. Hubungan antara pendidikan dengan kearifan lokal dapat dijelaskan melalui pasal 2 UU RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu "Pendidikan nasional berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Negara Republik Indonesia Tahun 1945". Paradigma pembelajaran yang digunakan dalam Rancangan pembelajaranan sastra berbasis interaksi sosial budaya Ternate (bari) ini adalah paradigma konstrutivistik. Paradigma konstruktivistik tentang pembelajaran merupakan paradigma alternatif yang muncul sebagai akibat terjadinya revolusi ilmiah dari sistem pembelajaran yang cenderung berlaku pada abad industri ke sistem pembelajaran yang semestinya berlaku pada abad pengetahuan sekarang ini serta menjadi basis reformasi pendidikan saat ini juga. Menurut paradigma konstruktivistik, belajar lebih dipandang sebagai kegiatan aktif siswa untuk membangun pengetahuannya. Siswa sendiri yang bertanggung jawab atas peistiwa belajar dan hasil belajarnya. Siswa sendiri yang melakukan penalaran melalui seleksi dan organisasi pengalaman serta mengintegrasikannya dengan apa yang telah diketahui.

Unduhan

Diterbitkan

2022-03-02

Terbitan

Bagian

Artikel